Persyaratan Daftar Kuliah S2 di Belanda, terutama Groningen

Hello semuanya!

Setelah beberapa lama vacuum menulis, akhirnya sekarang ada niat untuk menulis sesuatu yang penting hehehe.

Hari ini, saya baru saja dapat unconditional LoA (Letter of Admission) dari University of Groningen untuk jurusan Marketing, dengan spesialisasi yang diajukan Marketing Intelligence, untuk admission mulai September 2017 ini. Alhamdu? Lillah.......... :) Setelah berjibaku dengan segala persyaratan dan juga kegalauan gagalnya LPDP (hix), akhirnya dikasih kesempatan untuk benar-benar pergi S2.



Oleh karena saya pribadi sempat sangat bingung dengan persyaratan yang dibutuhkan, maka dari itu saya berniat untuk membantu teman-teman yang mau S2 untuk merangkum setidaknya syarat-syarat umum yang diperlukan oleh perguruan tinggi di Belanda dan Eropa (pada umumnya). Anggap saja ketika kamu membaca tulisan saya ini, kamu benar-benar memang sudah tau mau kemana ya :) Atau minimal, kamu jadi tau apa yang perlu disiapkan sebelum benar-benar mendaftar.


1. Ijazah dan Transkrip Berbahasa Inggris

Hal ini yang sempat mendelay aplikasi saya untuk beberapa saat wkwkwk. Jadi, kalau pada dasarnya universitasmu tidak memberikan ijazah dan transkrip bahasa inggris secara otomatis, maka pastikan kamu langsung meminta versi bahasa inggrisnya. Di kampus saya kemarin (ITB), saya butuh sekitar 1 minggu untuk translate ini. Even kalau kamu gajadi apply Master, ini akan sangat berguna kalau kamu mau daftar ke perusahaan asing atau bahkan kalau kamu berencana kerja di luar negeri.

Perlu diketahui bahwa teman-teman yang belum lulus S1 pun rata-rata bisa mendaftar S2 dan bahkan diterima S2. Tentu saja penerimaannya pun sifatnya conditional. Kondisi yang perlu dipenuhi misalnya harus sudah mengirim ijazah S1 berbahasa Inggris (berarti udah harus wisuda dong yaaa) sebelum Juli 2017, misalnya. Jadi, buat yang belum lulus S1 tapi ngebet mau daftar S2, pastiin ya kalau kamu akan bisa memenuhi requirement yang akan diberikan, yaitu waktu maksimal lulus.

2. Hasil TOEFL/IELTS

Syarat lainnya yang juga harus disiapkan jauh-jauh hari adalah hasil tes IELTS atau TOEFL (tes bahasa inggris). Tiap negara, tiap universitas, akan berbeda syarat minimumnya. Negara yang english-speaking country seperti GB dan USA, pasti meminta syarat skor lebih tinggi dari pada non-english speaking country.

Rata-rata di Eropa meminta minimum overall score IELTS 6.5 atau TOEFL 550-600. Tapi hati-hati karena untuk tiap aspek IELTS sendiri biasanya ada minimum score nya lagi (misal untuk Groningen ini speakingnya musti 6 minimal). Kalau ke US, minimum overall score di top tier University bisa di 7.0. Intinya, untuk amannya sih kalau mau ke Eropa minimal bisa dapat IELTS 6.5 atau TOEFL 575. Tapi, semakin baik nilaimu, peluang diterimanya akan makin besar karena menunjukkan kapabilitas kamu.

Jurusanmu juga mempengaruhi minimal score loh. Business school atau Economics related major itu biasanya minta score IELTS lebih tinggi daripada jurusan lain.


3. GMAT/GRE score

Untuk tes GMAT dan GRE basically adalah tes yang mengukur kemampuanmu sebagai lulusan S1 dari sisi analisis, numbering, kemampuan memahami bacaan, dll. GMAT dan GRE itu mirip. Biasanya GMAT itu untuk syarat masuk business school, sedangkan GRE itu untuk engineering school. Tapi recently, kedua tes itu bisa dipakai buat jurusan mana saja (lagi-lagi tergantung jurusan dan univ nya).

GMAT dan GRE adalah salah satu syarat yang optional. Ini syarat yang common diminta tapi juga gak common-common amat (?). Kenapa saya bilang gitu? Karena banyak yang minta score GMAT dan GRE, tapi gak diwajibkan. Atau wajib bagi yang mau apply beasiswa. Atau wajib untuk univeritas yang ranking 10 besar dunia (misal). Atau skema paling umum adalah, GMAT dan GRE merupakan syarat khusus untuk sebagian orang tertentu.

Kok bisa?

Contohnya saya :D Di University of Groningen, gak semua jurusan mengharuskan adanya GMAT atau GRE. Tapi kebetulan fakultas saya, yang notabene fakultas ekonomi dan bisnis, mengharuskan aplikannya punya score GMAT dan GRE. TAPI eh TAPI, kebetulan saya lulusan ITB, dimana University of Groningen merupakan partner university kampus saya, bersama dengan UI. Jadi eh jadi, saya gak perlu score GMAT atau GRE :D Namanya exemption list. Berikut exemption list score GMAT dan GRE untuk Groningen: here.

Tapi buat kamu yang memang harus banget punya GMAT atau GRE, gak papa juga. Cuma, kamu harus belajar extra buat tes ini, dan tentu juga mengeluarkan biaya extra :) Biasanya, minimum score nya GMAT itu 500-550 (ini tergantung ranking universitas biasanya. Tentu paling aman adalah di atas 550). Tapi beberapa extraordinary campus minta 575 score GMAT nya atau bahkan 600.


4. Curriculum Vitae

Hmmm ini syarat yang susah-susah gampang sih. CV ini untuk meyakinkan admission board bahwa kamu layak diterima dibanding aplikan lain. Maka, kamu harus pastikan bahwa CV kamu outstanding, hanya menghighlight hal-hal penting, clean dan tidy, 2 halaman saja cukup, dan juga gak perlu CV kreatif (kecuali kamu memang mengajukan jurusan design kali ya). Cukup CV professional yang clean, enak dilihat, dan merepresentasikan dirimu dan apa yang mau kamu 'jual'.

Kalau kamu merasa CV mu kepanjangan, fokus saja pada hal-hal yang align atau sejalur dengan S2 yang mau kamu ambil. Untuk meyakinkan mereka bahwa kamu punya cukup background dan reasoning untuk mendapat tempat di jurusan S2 yang kamu inginkan.

Saya pribadi bukan expert dalam membuat CV, but saya pernah dapat pelatihan membuat CV yang baik dari beberapa konsultan McKinsey ketika saya tergabung di YLI (Young Leaders for Indonesia) foundation. Jika kalian tertarik melihat format CV saya, email saya saja yaa di alif.edris@gmail.com

5. Motivation Letter or Statement of Purpose

Of course ini yang sering dianggap remeh tapi justru ini yang menentukan hidup matimu (elah wkwkw). Format dan ketentuan motivation letter tiap univ dan jurusan beda, namun untuk groningen syaratnya adalah: no more than 650 words.

Kalau pun motivation lettermu tidak dibatasi, ada baiknya tidak lebih dari dua halaman A4 karena biasanya making panjang itu makin ngelantur dan gak straight to the point. Apalagi orang Belanda senangnya direct dan tanpa basa-basi..

Motivation letter ini isinya mengenai motivasi/alasan kenapa kamu apply di program tersebut dan mengapa kamu pantas diterima. Bisa juga ditambahkan mengenai mimpimu dan bagaimana S2 di jurusan tersebut dapat membantumu mencapai mimpi itu. Di motivation letter, itu juga salah satu ajang kamu 'jual diri' dengan prestasimu yang sudah kamu taruh di CV. Singgung saja sedikit untuk memastikan bahwa mereka tahu kamu memiliki kemampuan yang baik. Jangan lupa juga ceritakan pengalaman/experience mu yang relevan dengan jurusan yang mau kamu ambil dan bagaimana kamu berharap dapat diterima di jurusan tersebut.

Jangan lupa juga cari tahu mengenai prestasi jurusanmu. Misal, di motivation letter saya, saya sedikit menyinggung bahwa saya ingin kuliah di Groningen karena dia top 5 marketing department di Eropa dengan kualitas pengajar yang sudah terakreditasi oleh board international, plus saya sangat tertarik untuk mendalami Marketing Intelligence yang jarang banget ada di Marketing Department lain di Eropa. Misalnyaaa aja itu.

6. Recommendation Letter

Salah satu syarat yang juga umum namun cukup menyulitkan beberapa calon master student adalah meraih recommendation letter yang baik. Biasanya, dibutuhkan 2 recommendation letter. University of Groningen pribadi meminta kalau bisa dari academic staff atau yang mengetahui kemampuanmu secara akademik. Jadi, hubungan baik dengan dosen di jaman kuliah itu sangat membantu! :D

Recommendation letter sendiri tiap universitas ada formatnya (pastikan kamu mencari tahu dengan detil ya). Untuk Groningen sendiri, formatnya adalah harus memakai kop instansi, harus ada cap basah, harus ada kontak dari pemberi rekomendasi, dan harus menjelaskan seminimalnya: berapa lama mengenal pelamar, dalam kapasitas apa mengenal pelamar, dan mengapa pelamar pantas diterima.

Lalu recommendation letter itu di scan dan di upload oleh diri kita sendiri. Kalau di Universitas lain (contoh di Uni of Southampton), yang boleh mengupload adalah pemberi rekomendasinya langsung. Jadi kebijakannya berbeda tiap universitas.

Tapi again, yang paling penting adalah isi rekomendasinya. Tipsnya, minta one on one session dengan dosenmu, lalu jelaskan motivasimu dan alasan mengapa kamu pantas diterima, lalu mintalah dosenmu menuliskan rekomendasi sesuai dengan paparanmu.

Tips lainnya, kalau kamu bisa menemukan dosen yang sangat mengenal baik kamu (yang bisa memberikan rekomendasi yang sangat baik) dan kebetulan adalah alumni universitas/jurusan tujuanmu, maka ini adalah the ultimate kick! :)

Saya pribadi kemarin meski hanya diminta 2, saya mengirim 3 surat rekomendasi. Yang extra itu saya dapat dari bos saya waktu internship di Traveloka. Saya masukan sebagai rekomendasi karena kebetulan kerjaan saya di Traveloka sangat align dengan jurusan yang saya ingin masuki :)

7. Scanned Passport (optional)

Meski ini optional, biasanya diminta meski ga wajib. Katanya desas-desus sih untuk memastikan track record mu selama hidup (?). Apakah kamu pernah terkait kejahatan tertentu atau tidak. Cuma, look at the bright side, kamu mungkin sudah saatnya memperpanjang paspormu atau malah membuat baru.

8. Syarat lainnya

Syarat lainnya ini akan depend dari jurusan dan universitas mu. Kalau di Groningen kemarin saya diminta buat Course Description S1 saya (semacam list nama matkul, deskripsi, dan buku yang saya gunakan dan pelajari, yang align dengan program master saya).


Sekian penjelasan sayaa! Semoga bermanfaat ya. Later kalau ada waktu, saya akan menuliskan soal gimana cara apply University of Groningen secara spesifik.

Dag!



Komentar

  1. Hallo,

    Apakah saya boleh minta contact email Kak Alif?
    Ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan perihal cara mendaftara di University of Groningen.

    Terima Kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haii, bolehh, ke alif.edris@gmail.com yaa

      Hapus
  2. Hallo Edris. Saya Rizky dari Bandung. Mau tanya, persyaratan IELTS itu untuk yang ngambil kelas berbahasa inggris saja atau untuk juga mahasiswa yang mau ambil kelas berbahasa Belanda?
    Saya menunggu sekali respon Edris di Email saya mohamadrizky2013@gmail.com
    Terima Kasih
    Salam dari Indonesia

    BalasHapus
  3. kak aliff, boleh tau gak di Univercity of Groningen ini fakultasnya apa aja ya kak?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biaya Hidup (Living Cost) Kuliah di Groningen, Belanda

[Cerita] Magang di Accenture Indonesia yuk!

[Cerita] Interview Magang di Traveloka