Pengalaman Mengikuti Seleksi Beasiswa Master StuNed 2017

Hello, scholarship hunters!

Di post ini aku akan menceritakan pengalamanku mengikuti seleksi dan diterima beasiswa StuNed dari Pemerintah Belanda. Sebelum menceritakan lebih lanjut, seharusnya aku menulis ini di microsite yang kudedikasikan untuk perjalanan ke Belanda (cek postingan sebelumnya ya!), cuma......aku sedikit kecewa dengan wixsite jadi kuputuskan untuk tetap menulis di blog ini saja (yay!).




Well, jadi StuNed technically adalah beasiswa ketiga yang aku coba. Beasiswa yang pertama, seperti banyak scholarship hunter lain, adalah LPDP. Namun, aku belum beruntung. Meski kecewa, aku rasa ini jadi pelajaran untukku bahwa mungkin aku kurang usaha atau kurang doa. Anyway, aku tidak mau berlarut-larut lah. Beasiswa kedua yang kucoba adalah beasiswa EBF (Erick Bleumink Fund). Beasiswa ini diberikan oleh University of Groningen. Cara daftarnya cukup mencentang "Saya butuh beasiswa" di aplikasi pendaftaran kuliah dan otomatis berkas pendaftaran kuliahmu akan dinilai apakah layak mendapatkan beasiswa EBF. Dari satu universitas, tiap tahun sedikit sekali yang keterima (mungkin cuma 4-5 orang). Temanku Tania yang akhirnya berhasil mendapatkannya (sooo happy for you Ta!).

Akhirnya, aku pun mencoba kesempatanku yang terakhir, yaitu Beasiswa StuNed (Studeren in Nederland). Kenapa kubilang ini kesempatan terakhir, karena opsi beasiswa yang bisa kucoba (dan yang memungkinkanku untuk kuliah di Groningen di jurusan yang aku inginkan) ya tinggal ini.


Benefit Beasiswa StuNed

Beasiswa StuNed merupakan beasiswa yang menjadi bagian kerjasama bilateral antara Indonesia dan Belanda. Sehingga, beasiswa ini cuma bisa diikuti oleh orang Indonesia yang mau sekolah Master di University yang ada di Belanda, dan dibiayai oleh Kementrian Luar Negeri Belanda. StuNed pada dasarnya merupakan beasiswa penuh, jadi bukan beasiswa uang kuliah atau uang 'saku' saja.

Biaya yang dicover antara lain
  1. Uang kuliah maksimum EUR20,000 per tahun
  2. Uang bulanan (living cost) EUR970
  3. Asuransi kesehatan
  4. Settlement allowance dan uang beli buku (sekali ngasih) sekitar EUR580-ish
  5. Biaya visa dan residence permit
  6. Tiket pesawat PP
  7. Biaya riset (ini belum tau juga sih berapa)

Proses Seleksi StuNed

Oke jadi sekarang kita fokus ke proses seleksinya ya. Nah, in a nutshell, seleksi StuNed bisa dibilang merupakan salah satu yang tahapannya paling singkat. "Cuma" seleksi berkas saja. Tapi, disinilah semua orang mati-matian untuk look good on the paper. Gak ada lagi istilah redeem yourself at the interview. Ya kamu harus memberikan semuanya di aplikasi awal. Jadi, kalau sampe ada yang bilang "loh gampang dong ya kak cuma seleksi berkas aja?", sini mana coba orangnya :-----)

Plus satu lagi, kemarin yang daftar itu sekitar 800an. Yang diterima 61. Jadi kompetisinya lumayan tinggi. Sehingga, harus bener-bener maksimal di aplikasimu.

Update! Jadi berdasarkan hasil ngobrol-ngobrol sama Stuned Awardee di bawahku, katanya mulai tahun 2018 ada seleksi tambahan setelah seleksi berkas, namanya Competitive and Excellence Based Assessment. Setelah ngobrol lebih lanjut dengan salah satu temanku yang awardee tahun 2018, katanya seleksi tersebut merupakan seleksi internal dari pihak StuNed. Jadi, aplikan tidak secara aktif mengikuti seleksi tambahan (atau harus mengumpulkan dokumen tambahan), cuma dari pihak StuNed mengadakan stage tambahan dalam proses penyaringan aplikan di internal StuNed sendiri. 

In other words, kalian sebagai pelamar tetep gak ngapa-ngapain dan practically kalian cuma melakukan satu step di awal aja pas ngumpulin berkas itu. Kasus temanku: setelah dia ngumpulin berkas, beberapa bulan kemudian langsung keluar hasil (sama sepertiku) seleksi keseluruhan, bukan seleksi 1 dan 2 secara terpisah.

Syarat Pelamar

  1. Harus WNI ya, punya KTP atau Paspor Indonesia
  2. Harus sudah punya Letter of Acceptance untuk Master study dari Univ di Belanda yang unconditional. Buat yang gatau, ketika kalian diterima di University, kalian bisa dapat dua jenis surat penerimaan (LoA): yang conditional dan unconditional. Kalau kalian menerima yang conditional, berarti ada syarat yang harus kalian berikan/penuhi dulu untuk menjadi fully accepted. Kalau LoA unconditional itu berarti kamu udah fully accepted, udah pasti bisa sekolah disana karena semua syarat udah dibereskan. Ini sih bedanya sama LPDP karena kalau LPDP kan boleh aja menjadi pelamar dan bahkan penerima beasiswa meski belum keterima Univ manapun.
  3. Transkrip dan Ijazah D4/S1 dengan IPK min 3.00. Aku gak tahu seberapa strict syarat yang ini, tapi yang jelas daftar aja ya!
  4. Untuk yang sudah bekerja, harus mendapat surat izin belajar dari employer (ini ada formnya khusus), yang ditandatangani di atas materai oleh setingkat eselon 2/senior manager/general manager di Divisi-mu plus acknowledgement dari HR. Formnya nanti didownload belakangan. Ohiya, jadi memang fokus StuNed itu adalah untuk orang-orang yang sudah bekerja (setahuku sih gitu), namun fresh graduate boleh melamar kok. Nah, tapi dari 61 awardee angkatanku, hanya 15 orang yang fresh graduate. Aku sendiri bisa dibilang sebagai fresh graduate saat melamar, karena meski aku mengunggah juga form surat izin belajar, tapi aku baru bekerja selama 2 bulan pas aku daftar StuNed.
  5. Pernyataan akan menyelesaikan studi dan beberapa agreement lain (ada formnya juga, tinggal download dan tanda tangan di atas materai).
  6. Min IELTS 6.0 atau TOEFL IBT 80.
  7. Lebih lengkapnya di http://www.nesoindonesia.or.id/beasiswa/stuned/stuned-master

Flow Seleksi StuNed

Seperti yang kubilang, StuNed cuma ada seleksi berkas. Kenapa? Jadi katanya pada awalnya StuNed juga ada seleksi wawancaranya, namun beberapa tahun lalu dihapuskan karena pihak StuNed merasa dari seleksi berkasnya juga sudah kelihatan mana pelamar yang unggul dan layak menerima beasiswa. Hal ini buat pelamar adalah sesuatu yang gambling loh. Bukan bener-bener berkah karena kita cuma bisa berharap berkas kita cukup mentereng, tapi juga sebuah keuntungan karena proses seleksinya sangat efisien.

Aku pribadi awalnya deg-degan setengah mati karena aku cukup percaya diri dengan kemampuan wawancara ku, namun mau tidak mau aku harus give it all di seleksi berkas. Kadang setelah dipikir ulang, aku lumayan bersyukur juga sih gak ada wawancara. Kalau aku baca beberapa blog, ada yang bilang kalau wawancara di beberapa beasiswa itu harus terlihat "ngenes" dan "mbutuh", sehingga the interviewers fall for you. Bahkan ada yang bilang jangan keliatan well-dressed dan kalau bisa nangis aja pas wawancara. Aku gak setuju sama sekali. Menurutku yang harus ditunjukkan itu determinasi dan passion, serta kesungguhan. Nah, jikalau pemberi beasiswa itu mencari yang menunjukkan aura "nelongso", ya aku bingung. Makanya, menurutku StuNed itu fair banget, dan aku pribadi percaya kalau tim StuNed itu benar-benar melihat kualitas awardee, bukan semata-mata karena rasa kasihan. Buktinya aja 61 awardee ini sangatlah amat membuat jiper sekaligus bersyukur karena teman-temanku hebat sekali :")

Kalau mau daftar stuned, cukup akses aplikasi online Stuned disini dan membuat akun menggunakan emailmu. Setelah itu benar-benar tinggal mengisi mengikuti alur saja. Pertanyaannya mudah dimengerti kok dan gampang diikuti. Kalau sudah yakin tinggal submit.

Harap dicatat bahwa ketika sudah mengisi aplikasi dan belum submit, kalian masih bisa edit-edit. Jadi kalau misal nih lagi mengisi terus harus log-out karena ada kesibukan lain, kalian tetap bisa edit kok. Bahkan misal ada 10 part yang harus diisi dan kalian sudah sampai di part 8, namun ada data di part 2 yang mau kalian edit, itu juga masih bisa kok (asal jangan klik undo ya). Nah tapi kalau sudah men-submit, no turning back ya. Gak bisa lagi minta revisi atau ngubah data/dokumen. Gak bisa juga menyusulkan dokumen karena prosesnya online semua.

Aku mau memberi kalian tips and tricks biar prosesnya lancar.

Tips and Tricks Aplikasi StuNed

  1. Dengan deadline yang biasanya 1 April, aku sarankan kalian sudah bikin akun dari awal dibuka aplikasi (sekitar Februari kalau ga salah). Kenapa? Karena stepnya lumayan banyak. Dengan kalian udah isi dari lama, kalian tahu apa yang harus disiapkan dan gak terburu-buru seperti aku.
  2. Ada baiknya menyiapkan hal-hal ini sebelum mengisi aplikasi:
    • Softcopy pas foto yang representatif untuk diupload di sistem StuNed.
    • LoA unconditional
    • Scan ijazah dan academic transcript
    • Scan paspor
    • Scan hasil IELTS/TOEFL
    • Scan kontrak kerja dari perusahaan
    • Scan sertifikat lomba, sertifikat prestasi, atau bukti-bukti lain (misal foto atau poster) dari hal-hal yang bisa menjadi add-on aplikasimu. Kemarin aku scan sertifikat lomba dan beberapa prestasi, plus foto kegiatan volunteeringku (karena pas jadi volunteer kan gak ada sertifikat, cuma ada foto aja hehe). Ini sangat penting untuk membedakanmu dari aplikan lain
    • Seingetku di form aplikasi StuNed itu ada section khusus mengenai prestasi dan kegiatan volunteer atau organisasi, plus ada slot untuk mengupload dokumen yang kita rasa relevan dan menambah nilai aplikasi kita. Jadi, coba dicek ulang itu sertifikat-sertifikat, atau minimal foto-foto kegiatannya untuk meyakinkan StuNed bahwa kamu adalah aplikan yang layak diterima.
  3. Coba juga untuk mulai membuat draft motivation letter untuk StuNed. Waktu itu sih ketentuannya adalah:
    • max 500 kata
    • Menceritakan tentang kenapa pilih program itu, professional goalsmu apa, kontribusi yang mau kamu beri untuk Indonesia apa, dan secara umum mengapa kamu merupakan kandidat terbaik untuk StuNed ini
    • Note ya question dan syarat ini bisa banget berubah!
    • Aku bikin ini sekitar seminggu karena aku berulang kali minta temen-temenku untuk kasih feedback.
    • Ohiya saranku untuk Motivation letter ini, selipkan juga beberapa prestasimu biar makin mentereng!
    • Boleh juga kok kalau mau lihat motivation letterku buat pembanding atau mau minta pendapat soal motivation letter kalian, email aja ke alif.edris@gmail.com. Will be happy to help!
  4. Pastikan kamu memang akan dapat izin belajar ya dari employermu! Jadi dari awal, dekatilah salah satu senior manager/selevelnya agar kamu nanti bisa minta tanda tangan untuk syarat StuNed dengan mudah. Karena, namanya juga sudah upper management level, mereka akan sangat selektif dalam penggunaan tanda tangan mereka, di atas materai pula!
    • Oh iya, ada satu part di employer statement ini dimana yang memberi tandatangan harus menjelaskan mengapa sih si jurusan yang mau diambil ini penting untuk perusahan dan pekerjaanmu di masa depan. Nah karena sepengalamanku para upper management level itu sibuk, maka part ini aku diskusikan dengan direct supervisorku sehingga nanti Division Head ku tinggal bilang dia oke gak dengan jawaban supervisor-ku atau ada yang perlu direvisi.
  5. Teliti ya! Baca semua kalimat dengan baik biar gak ada kesalahan.
  6. Sisanya, tolong kerjakan ini dengan hati. Pikirkan dengan baik, kenapa kamu mau bersusah-susah S2 dan meninggalkan pekerjaan, apa yang menjadi niatmu, dan apa yang mau kamu beri ke Indonesia. Kalau niatmu cuma jalan-jalan, niscaya akan terefleksikan di aplikasimu. Kalau niatmu cari jodoh, mending kerja di Indo dan ikut dating site kali (hehe). Meski dibiayai Pemerintah Belanda, toh tujuannya adalah untuk menumbuhkan pemimpin-pemimpin Indonesia, jadi tidak serta merta kita bisa meninggalkan Indonesia.

Setelah menunggu sekitar 2 bulan, Juni tanggal 2 aku mendapat pengumuman bahwa aku diterima StuNed, alhamdulillah :)



Tentang Cofounding Sceme

Sebelum menutup post ini, ada yang menarik dari Stuned loh. Di StuNed ada yang namanya cofounding scheme nih. Ini opsi baru di beasiswa StuNed. In a nutshell, cofounding scheme StuNed maksudnya adalah StuNed memberikan kesempatan untuk pihak lain yang mau bersama-sama membiayai si student ini. Contoh nih contoh, uang kuliahmu itu EUR24,000 setahun dimana kan itu lebih dari anggaran Stuned, nah berarti harus ada pihak lain yang bekerjasama (cofound) untuk membiayai sisa EUR4,000 nya. Contoh lain, kamu pegawai perusahaan XX dan perusahaan hanya bersedia memberikan beasiswa senilai YY, maka sisanya kamu bisa daftar ke StuNed dengan skema cofounding itu.

Kalau kasus temanku, malah dia dapat skema cofounding karena dapat juga beasiswa dari Universitas! Keren kan! Coba deh cek soal skema cofounding disini.

Lalu kenapa sih ada yang namanya cofounding? Pada dasarnya Pemerintah Belanda mau memberikan kesempatan untuk sebanyak-banyaknya mahasiswa Indonesia yang berkualitas untuk studi di Belanda. Tapi kan mereka juga ada anggaran dong? Dengan anggaran tertentu kan pasti StuNed juga hanya bisa memberangkatkan jumlah student yang terbatas. Oleh karena itu, dengan adanya skema cofounding ini, StuNed bisa memberangkatkan lebih banyak orang karena ada bantuan dari pihak ketiga.

Plus, kalau misal dari hasil seleksi, nilai student A dan student B itu sama (kualitasnya setara), namun student A mengajukan cofounding dengan bantuan pihak perusahaan tempat A bekerja, maka peluang student A untuk diterima lebih besar. Tapi, jika dan hanya jika kualitas A dan B setara ya

Aku pribadi merupakan penerima beasiswa cofounding ini.


Nah, buat teman-teman yang keluarganya cukup mampu, atau memang yang employer nya mau membantu, aku sarankan sih coba skema cofounding ini. Cara ikutnya gampang, di aplikasimu nanti ada keterangan bahwa yang mau ikut cofounding scheme harus mendownload dan mengisi surat keterangan cofounding. Isinya cuma tentang kesediaan membayar beberapa poin (misal untukku, 50% tuition fee dan international flight). Tandatangan diatas materai atau dicap (untuk yang dari perusahaan), scan deh!

Sekian deh postku kali ini. Mohon maaf ya panjang. Tapi aku harap ini membantu teman-teman semua. Doakan aku juga biar S2 ku lancar. Kalau ada apa-apa, drop email aja ke alif.edris@gmail.com; I will be very happy to guide you. Ciaooooo!


Komentar

  1. Kak mau tanya, untuk surat rekomendasi dari tmpt kerja,setelah apply, apakah atasan kita akan dihubungin oleh pihak stuned ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah kayanya sih gak ada ya soalnya bosku gak pernah cerita dihubungi Stuned, cuma aku pribadi kurang paham sih..

      Hapus
  2. Kak mau liat motlet nya bolehkah ? kalo iya boleh kirim ke risty.khoirunisa@gmail.com. oiya kakak cofounding dengan biaya sendiri atau perusahaan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. bolehh, kamu kirim email dulu aja ke aku yaa ke alamat email di atas nanti tinggal aku reply :) Aku kemarin cofounding biaya sendiri nih kebetulan hehehe

      Hapus
  3. Hai kak terima kasih untuk sharing pengalamannya, sangat memotivasi :) ohiya aku mau tanya, kira-kira Beasiswa StuNed ini bisa untuk program join-degree ga ya? Soalnya rencana aku mau ambil jurusan International Economics Development which is join degree program antara Groningen Univ Belanda & Gottingen Univ Jerman. Mohon pencerahannya kak. Thank you 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah ini mending tanya langsung ke NESO tapi sepengetahuanku bisa karena seingetku ada senior yang joint degree ke UK. Cuma, untuk komponen biaya gak ada yang berubah jadi tetap mengikuti standar hidup as if you're in NL for the whole year :)

      Hapus
  4. pagi kak, this is perhaps the silliest question ever asked. Jadi di form StuNed kan ada column untuk isi tuition ya, nah yang harus dimasukkan itu total tuition sama dari kampus atau perlu kita tambah biaya hidup dsb? thanks.

    BalasHapus
  5. ka maaf mau tanya, kalau untuk surat rekomendasi apakah ada format khusus atau bebas ka ? terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. ada format khususnya bisa didownload langsung kok di form aplikasi stunednya :)

      Hapus
    2. Maaf kak.. saya sedang proses aplikasi... ini tidak ditemukan form rekomendasi nyta

      Hapus
  6. Mas boleh minta essaynya? bisa dikirim ke gaviniskandar@gmail.com trims ya hehehe

    BalasHapus
  7. Kak mau nanya dong kalo buat biaya sewa tempat tinggal disananya itu dikasih juga ga? Atau masuknya ke kategori uang bulanan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. itu sudah termasuk di uang bulanan, jadi 970 per bulan itu sudah all inclusive :)

      Hapus
  8. Kak, boleh minta essay nya dan diskusi via email ga kak? Email aku fdytta24@gmail.com. makasih kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo teman-teman, mohon maaf tidak bisa membalas satu persatu. Tapi nanti jika ada pertanyaan atau permohonan motlet, boleh dikirimkan ke email saya aja yaa (alif.edris@gmail.com ; sudah disebutkan juga diatas) karena saya jarang lihat kolom komentar blog. Terima kasih!

      Hapus
  9. Dear Alif, terimakasih banyak uda berbagi pengalamannya. Ini berguna banget untuk scholarship hunter yang berniat daftar StuNed taun ini =) Selamat sudah menjadi Awardee 2017 dan semoga sukses kuliahnya di Groningen =DD Saya ada pertanyaan tentang Co-founding, Alif bilang ada form yang nantinya di ttd di atas materai. Alif juga bilang kalauAlif adalah penerima beasiswa cofounding (biaya pribadi). Apakah yang tanda-tangan orangtua kita? Berarti tanpa perlu stempel, kan, ya? I'm sorry if it sounds silly but I just would like to make sure I don't understand wrong. Sekali lagi terimakasih banyak... Sehat selalu and stay awesome... =))

    BalasHapus
    Balasan
    1. BEtuuul kok kalau cofounding biaya pribadi itu di ttd orang tua di atas materai tanpa stempel :)

      Hapus
  10. Dear Alif, satu hal lagi. Salah satu persyaratan StuNed,
    "Mendapatkan persetujuan dari institusi (bagi karyawan/pegawai); dibuktikan dengan: pernyataan resmi dari pimpinan institusi di atas materai yang menyatakan bahwa stafnya diizinkan untuk studi di Belanda. Pernyataan ini dituliskan di formulir StuNed,"
    tapi kalau saya pekerja kontrak dan harus resign sebelum mulai sekolah, Surat dari Atasan berisi apa? Kan, tidak bisa berisi "Sepulang dari sekolah d Belanda, ybs akan kembali bekerja pada instansi kami"...

    Mudah-mudahan Alif ada waktu untuk kasih info. Terimakasih banyak... =)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau pengalam saya, tetap saya isi aja surat dari atasan karena kan ada keterangan soal pentingnya jurusan saya. Nah memang bagian kepulangan itu saya tick "No" dan gak ada masalah :)

      Hapus
  11. permisi mbak, saya sudah kirim email ke email mbak, email saya doddydarmawanmuhammad@gmail.com, terima kasih mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo teman-teman, mohon maaf tidak bisa membalas satu persatu. Tapi nanti jika ada pertanyaan atau permohonan motlet, boleh dikirimkan ke email saya aja yaa (alif.edris@gmail.com ; sudah disebutkan juga diatas) karena saya jarang lihat kolom komentar blog. Terima kasih!

      Hapus
  12. Assalamualaikum Wr. Wb.
    Halo mba, perihal surat rekomendasi, untuk surat rekomendasi dari professor perlu tidak ya??

    Oh iya, jika berkenan, saya mohon izin untuk melihat inspirasi motletnya mba sebagai acuan, ke diardano@gmail.com

    Terima kasih mba, sehat dan sukses selalu ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo teman-teman, mohon maaf tidak bisa membalas satu persatu. Tapi nanti jika ada pertanyaan atau permohonan motlet, boleh dikirimkan ke email saya aja yaa (alif.edris@gmail.com ; sudah disebutkan juga diatas) karena saya jarang lihat kolom komentar blog. Terima kasih!

      Hapus
  13. Assalamualaikum Wr. Wb,
    Halo Mba Alif, perihal surat motivasi untuk prestasi dimasukan ke pertanyaan ke berapa yah. Kalau tidak keberatan bisa tidak saya lihat surat motivasinya ke pradhita.audi@gmail.com karena saya mau coba ikut buat tahun ini.
    Terima kasih mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo teman-teman, mohon maaf tidak bisa membalas satu persatu. Tapi nanti jika ada pertanyaan atau permohonan motlet, boleh dikirimkan ke email saya aja yaa (alif.edris@gmail.com ; sudah disebutkan juga diatas) karena saya jarang lihat kolom komentar blog. Terima kasih!

      Hapus
  14. saya boleh minta juga mas? (sheenacheerme@gmail.com). terima kasih telah berbaik hati! ^^ sukses selalu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo teman-teman, mohon maaf tidak bisa membalas satu persatu. Tapi nanti jika ada pertanyaan atau permohonan motlet, boleh dikirimkan ke email saya aja yaa (alif.edris@gmail.com ; sudah disebutkan juga diatas) karena saya jarang lihat kolom komentar blog. Terima kasih!

      Hapus
  15. Halo teman-teman, mohon maaf tidak bisa membalas satu persatu. Tapi nanti jika ada pertanyaan atau permohonan motlet, boleh dikirimkan ke email saya aja yaa (alif.edris@gmail.com ; sudah disebutkan juga diatas) karena saya jarang lihat kolom komentar blog. Terima kasih!

    BalasHapus
  16. Assalamualaikum mba Alif :) ingin tanya.. apakah thn 2017 seleksinya juga melalui "competitive and excellence based assessment" ? Kalau iya, itu seperti apa ya mba? Ataukah hanya dilihat dri berkas saja?

    Terima kasih sebelumnya

    BalasHapus
  17. Kak cek email saya dong kak raplyryan27@gmail.com

    BalasHapus
  18. halo mba Lif, saya felicia. Saya ingin tanya perihal dokumen yang di submit mba. Apakah ijasah dan transkrip harus yang sudah di translasi ke bahasa inggris? dan juga, apakah kedua dokumen tersebut bisa boleh submit yang dokumen asli (krna smpet baca harus dokumen yang sudah di legalisasi, dimana legalisasi bentuknya fotokopian) thanks mba :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biaya Hidup (Living Cost) Kuliah di Groningen, Belanda

[Cerita] Interview Magang di Traveloka

[Cerita] Magang di Accenture Indonesia yuk!